Sana Sini News - Kehilangan gelar kelas Welter WBA, membuat Antonio Margarito melontarkan kecaman pada dokter pertandingan, ketika dia menghadapi Miguel Cotto, kemarin. Menurutnya, dokter telah mencuri kemenangannya.
Sejatinya, pertarungan berjalan seimbang, pada awalnya. Tapi memasuki pertengahan pertandingan, aksi adu jotos mulai terjadi dan kian seru. Akan tetapi, jab-jab Cotto yang mengarah ke mata Margarito yang baru dioperasi, membuat dokter pertandingan menghentikan pertandingan dan memeriksa mata Margarito.
Mata kanan Margarito, belum lama dioperasi, usai ‘dipermak’ Manny Pacquiao, ketika saling berhadapan, 13 November 2010 lalu. Lensa mata kanan Margarito pun, harus diganti dengan lensa palsu.
Butuh waktu lama, Margarito mendapatkan izin bertanding lagi. Tapi, ketika naik ring untuk pertama kalinya setelah operasi, Margarito malah harus kehilangan gelarnya. Dokter yang memeriksa matanya, meminta pertandingan diakhiri. Alhasil, Cotto pulang dengan kemenangan TKO dan sabuk milik Margarito.
Padahal, petinju berjuluk El Tornado de Tijuana itu, masih merasa sanggup untuk bertarung. Dia juga sedang unggul atas Cotto, dan merasa matanya tak terlalu mempengaruhinya. Tapi, dokter tetap meminta tim juri menghentikan pertandingan.
“Lebam di mata saya memang kian memburuk. Dokter menanyakan sampai tiga kali, berapa jari yang ditunjukkannya. Saya pun menjawabnya dengan benar ketiganya,” ungkap Margarito, sebagaimana dilansir Boxing Scene, Senin (5/12/2011).
“Saya meminta dokter, untuk maju satu ronde lagi, tapi dia tak mengizinkannya. Saya rasa, dengan satu atau dua ronde lagi, saya mampu mengkanvaskan Cotto, karena saya sedang unggul dan mampu melontarkan banyak pukulan ke wajahnya,” sesalnya.
“Yang saya minta saat itu hanyalah satu ronde lagi. Saya menjanjikan, jika saja saya diberi satu ronde lagi, saya akan mengantarkannya pulang dengan tangan kosong,” pungkas petinju Mexico kelahiran Amerika Serikat itu.
(raw)