Sana Sini News - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyambut proses transfer kekuasaan di Yaman yang mengakhiri kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh.
"Hal ini merupakan peristiwa penting bagi warga Yaman yang akan menentukan masa depannya," ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Kamis (24/11/2011).
Perjanjian yang difasilitasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) resmi mengakhiri kekuasaan Saleh yang sudah bertahan selama 33 tahun di Yaman. Meski demikian, Yaman tampaknya masih harus berjuang untuk menentukan siapakah figur yang pantas untuk menggantikan Saleh.
Lewat dari demonstrasi anti-pemerintahan, dan juga serangan dari pihak oposisi, Yaman tampak hancur. Yaman juga dilanda krisis ekonomi yang cukup serius.
Oposisi Yaman antara lain adalah masyarakat adat dari suku Hashid yang dipimpin oleh Sheikh Sadiq al Ahmar dan mantan militer Yaman yang merupakan saudara dari Saleh, Jendral Ali Mohsen al Ahmar.
Kedua oposisi ini dianggap berbahaya oleh Saleh. Jendral Ahmar juga menjadi tersangka dalam penyerangan Istana Presiden Yaman pada Juli lalu yang melukai Saleh.
Saleh sebelumnya sudah mengatakan, dirinya akan menandatangani kesepakatan transfer kekuasaan itu bila oposisinya angkat kaki dari Yaman.
Hingga saat ini, masih belum jelas apakah pihak oposisi benar-benar angkat kaki dari Yaman atau akan kembali untuk mengincar kekuasaan.(rhs)
LakuCom Indonesian Online Shopping
-
*LakuCom Indonesian Online Shopping* is a famous web online shopping only
made in indonesia, visit laku.com review; *Laku.com belanja online grosir
eceran ...
12 tahun yang lalu
0 komentar
Posting Komentar