Sana Sini News - Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat militernya di Australia, dikhawatirkan menciptakan ketegangan dan ketidakpercayaan di kawasan Asia Pasifik.
AS sendiri berencana untuk menambah kehadiran pasukan marinir mereka di wilayah utara Australia hingga 2.500 personel, terhitung mulai pertengahan 2012.
Diperkirakan penguatan militer AS di Negeri Kangguru itu, merupakan upaya AS untuk menangkal kekuatan China.
"Saya tidak ingin melihat adanya perkembangan yang dapat memprovokasi reaksi dan perlawanan, yang tentunya dapat menciptakan ketegangan serta ketidakpercayaan antar beberapa pihak," ungkap Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa seperti dikutip ABC, Kamis (17/11/2011).
Menlu Natalegawa juga menyampaikan kekhawatirannya atas perluasan kekuatan militer AS ini. Memang rencana AS ini jelas sekali memperlihatkan penambahan militer AS di pintu belakang wilayah Indonesia.
China sendiri mengkritisi langkah yang dilakukan oleh AS dan Australia. Meskipun Presiden Obama sendiri mengatakan hal ini dilakukannya sebagai bentuk komitmen bagi seluruh wilayah Asia Pasifik.
Obama dan PM Gillard sebelumnya sepakat untuk memperbaharui kerja sama militer diantara keduanya. Kerja sama keamanan yang diperbaharui antara AS dan Australia ini dipandang banyak pihak sebagai bentuk ketakutan Negeri Paman Sam kepada kekuatan China yang berkembang agresif.
Tetapi Obama menyanggah pandangan tersebut. Obama menegaskan bahwa anggapan AS takut terhadap China adalah sebuah kesalahan. Selain itu anggapan bahwa AS mengabaikan China juga merupakan kesalahan besar.
0 komentar
Posting Komentar