Sana Sini News - Myanmar, secara resmi akan mengetuai Asean pada 2014 mendatang, meski banyak pihak yang menyatakan kekhawatirannya terhadap penegakkan HAM dan demokratisasi di Myanmar.
Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan, para petinggi negara anggota Asean sudah memutuskan, Myanmar akan menjadi Ketua Asean pada 2014.
"Ini bukanlah masa lalu, keketuaan Myanmar adalah untuk masa depan. Kami memastikan, proses perubahan di Myanmar terus berlanjut," ujar Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, seperi dikutip Associated Press, Jumat (18/11/2011).
Pada 2006 lalu, proposal keketuaan Myanmar di Asean terpaksa ditolak karena negara yang sempat dikuasai junta militer itu menahan sekira 2.000 orang dan mendapat kritik pedas terkait pelanggaran HAM.
Namun, kini Myanmar mulai membuka diri dan melaksanakan demokratisasi dengan membebaskan oposisinya yang merupakan tokoh pro-demokrasi Aung San Suu Kyi. Selain itu, Myanmar juga akan segera menyelenggarakan pemilihan umum dan mulai menjamin kebebasan media.
Myanmar juga menunda kerja samanya dengan China dalam pembangunan waduk, yang dahulu menjadi salah satu mitra terdekatnya. Meski demikian, para aktivis HAM mengatakan, masih terlalu cepat untuk merayakan reformasi di Myanmar.
Aktivis HAM tetap menginginkan bukti-bukti pelanggaran HAM dan juga pembebasan terhadap para tahanan politik di negara tersebut.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) dan Barat tampak mengendurkan sanksi politik dan ekonominya terhadap Myanmar. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, dirinya siap untuk menjadi mitra Myanmar asalkan reformasi di negara tersebut berjalan dengan lancar.
0 komentar
Posting Komentar