Sana Sini News - Polemik pentaan frekuensi, kini mulai mendapat perhatian komisi I DPR RI. Wakil Ketua Komisi I, Hayono Isman mengakui bahwa Komisi I DPR sangat conren terhadap masalah polemik Telkomsel dan Axis.
“Saya pada Intinya satu visi dan sejalan dengan kawan-kawan yang ada di Telkomsel bahwa operator kita harus menjadi jawara di tanah air. Perusahaan tersebut harus diberi perlindungan dan diberi kemudahan dalam melakukan penetrasi dan mendorong agar menjadi pemain besar di Asia,” ungkap Hayono, seperti dilansir melalui keterangannya, Jakarta, Kamis (17/11/2011).
Lebih lanjut Hayono mengatakan, kepentingan nasional harus dikedepankan. Mengingat potensi dunia ICT akan menjadi primadona masa depan. Oleh karena itu, lanjutnya dibutuhkan komitmen bersama untuk melakukan evaluasi berbagai peraturan yang tidak memihak kepada kepentingan nasional.
Dalam waktu dekat, lanjut Hayono pihaknya akan memanggil beberaa pihak yang berkompeten dalam penataan frekuensi. “Ada permintaan dari salah satu LSM yang menyorot tentang frekwensi untuk di gelar Rapat Dengar Pendapat. Waktunya sedang kami atur. Kebetulan sekarang komisi I sedang membahas masalah undang-undang konvergensi, biar ada keterkaitannya satu sama lain,” ungkap politisi asal Partai Demokrat.
Secara terpisah Lili Wahid, Anggota Komisi I DPR RI, memberi sinyal positif jika di gelar Dengar Pendapat masalah spektrum. Menurut adik Gus Dur ini, persoalan frekuensi agar cepat tuntas. Anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menyorot dan menghimbau kepada rekan kerjanya untuk memantau perkembangan polemik spektrum.”
"Polemik frekuensi jangan terulang lagi seperti kasus Indosat yang dijual dengan harga murah ke pihak asing. Persoalan dan kepentingan nasional dalam hal ini harus dinomor satukan,” ungkap Lili Wahid.
Pihak Kominfo, BRTI, Industri dan masyarakat yang konseren terhadap hal ini, lanjutnya memang harus duduk bersama. “Saya akan mendorong kepada pimpinan komisi untuk dicari jalan keluarnya, apakah nantinya dibentuk Panja, dengar pendapat, atau bentuk lainnya,” ungkap Lili Wahid.
0 komentar
Posting Komentar