Sana Sini News - Perang saudara dikhawatirkan pecah di Afghanistan setelah North Atlantic Treaty Organization (NATO) menarik pasukannya pada 2014 mendatang.
Mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Mohammad Haneef Atmar mengatakan, Pemerintah Afghanistan gagal membawa militan Taliban ke meja perundingan. Atmar juga menegaskan, salah bila mengatakan, kekerasan di Afghanistan akan menurun setelah kepergian NATO.
"Kekerasan di Provinsi Helmand dan Kandahar memang berkurang, namun bagaimana dengan wilayah timur dan tenggara Afghanistan? Bagaimana mungkin Afghanistan sanggup mengatasi keamanannya sendiri?" ujar Atmar, seperti dikutip AFP, Jumat (18/11/2011).
Atmar yang sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan Afghanistan juga mengatakan, para personel aparat keamanan Afghanistan juga rentan akan perpecahan.
Rencana perdamaian yang diprakarsai oleh mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani juga sudah kandas karena Burhanuddin tewas dibunuh militan pada 20 September lalu. Atmar juga mengatakan dari 30 ribu pemberontak, hanya delapan persen dari mereka yang sepakat mengadakan rekonsiliasi.
Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan saat ini tengah berdialog tentang kerja sama pascapenarikan mundur pasukan NATO pada 2014 mendatang.
0 komentar
Posting Komentar