Sana Sini News - Orang-orang pada zaman kuno mengira Bulan memiliki sinarnya sendiri. Tapi sebenarnya Bulan sangat gelap dan tidak bercahaya seperti terlihat oleh kita. Jadi, bagaimana Bulan bisa terlihat bercahaya?
Bulan dapat terlihat bercahaya karena memantulkan sinar Matahari sesuai dengan orbitnya, tapi tidak seluruh permukaan bulan memantulkan cahaya. Dari keseluruhan permukaannya, hanya setengah saja yang menghadap langsung pada Matahari, dan memantulkan cahaya. Cara Bulan memantulkan cahaya juga berbeda dengan cermin.
Diwartakan melalui HowItWorks, Rabu (30/11/2011), pada saat Bulan purnama, Matahari secara langsung berada pada garis Bumi dan Bulan. Ketika yang terlihat di langit adalah bulan sabit tipis, ini menandakan Matahari hanya menyinari bulan dari samping.
Cara memantulkan seperti ini mirip dengan cermin, tapi tidak dapat dikatakan seperti cermin. Semua benda di luar angkasa memiliki albedo yaitu sebuah ukuran utnuk kemampuan benda tersebut memantulkan cahaya. Misalnya benda seperti es, dan tanah. Es memiliki albedo tinggi, sedangkan tanah memiliki albedo rendah.
Namun, albedo Bulan sebenarnya sangat rendah, bahkan mirip dengan batubara. Cahaya terang tersebut sebenarnya hasil dari efek oposisi. Efek ini serupa dengan yang terjadi ketika melihat lampu mobil menyinari jalan gelap, jalan tersebut akan terlihat lebih terang dibanding ketika tak ada cahaya yang menerpanya.
Pada kasus Bulan, Matahari yang bersinar langsung ke arahnya menimbulkan cahaya Bulan. Pantulan cahaya ini kemudian diperkuat oleh sejumlah besar debu di permukaannya, sehingga bisa terlihat lebih terang. (tyo)
Continue Reading »
Bulan dapat terlihat bercahaya karena memantulkan sinar Matahari sesuai dengan orbitnya, tapi tidak seluruh permukaan bulan memantulkan cahaya. Dari keseluruhan permukaannya, hanya setengah saja yang menghadap langsung pada Matahari, dan memantulkan cahaya. Cara Bulan memantulkan cahaya juga berbeda dengan cermin.
Diwartakan melalui HowItWorks, Rabu (30/11/2011), pada saat Bulan purnama, Matahari secara langsung berada pada garis Bumi dan Bulan. Ketika yang terlihat di langit adalah bulan sabit tipis, ini menandakan Matahari hanya menyinari bulan dari samping.
Cara memantulkan seperti ini mirip dengan cermin, tapi tidak dapat dikatakan seperti cermin. Semua benda di luar angkasa memiliki albedo yaitu sebuah ukuran utnuk kemampuan benda tersebut memantulkan cahaya. Misalnya benda seperti es, dan tanah. Es memiliki albedo tinggi, sedangkan tanah memiliki albedo rendah.
Namun, albedo Bulan sebenarnya sangat rendah, bahkan mirip dengan batubara. Cahaya terang tersebut sebenarnya hasil dari efek oposisi. Efek ini serupa dengan yang terjadi ketika melihat lampu mobil menyinari jalan gelap, jalan tersebut akan terlihat lebih terang dibanding ketika tak ada cahaya yang menerpanya.
Pada kasus Bulan, Matahari yang bersinar langsung ke arahnya menimbulkan cahaya Bulan. Pantulan cahaya ini kemudian diperkuat oleh sejumlah besar debu di permukaannya, sehingga bisa terlihat lebih terang. (tyo)